Usaha Budidaya Pinang – Saat ini di Indonesia sendiri sedang gencar dengan yang namanya usaha atau bisnis. Karena memiliki sebuah usaha merupakan impian bagi banyak orang. Dengan memiliki usaha kita akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar dan juga penghasilan passive income.
Berbagai macam usaha yang di perkenalkan kepada kita dari yang menguntungkan sampai yang paling menguntungkan. Tentu hal tersebut bisa kita lihat dari jumlah permintaan, seberapa besar keuntungannya dan juga passion kita. Usaha yang saat ini sangatlah menjanjikan di Indonesia adalah dari sektor perkebunan.
 |
| Budidaya Pinang dengan sistem tumpang sari |
Mengapa? Karena sampai saat ini masih di bilang sedikit pemain usaha di sektor ini. Karena untuk memulai usaha di sektor perkebunan kita perlu memiliki pengetahuan yang cukup. Atau bisa juga dimulai dari sebuah hobi berkebun. Dan perlu kamu tahu, usaha dari sektor perkebunan yang sangat menjanjikan di Indonesia ini adalah Usaha budidaya Pinang. Kok bisa? Berikut penjelasannya.
Prospek Usaha Budidaya Pinang di Indonesia
Tanaman pinang ini populer di Indonesia, karena tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman pinang ini masuk ke dalam jenis suku palem paleman atau arecaceae. Terkenalnya tanaman ini pun tidak hanya di Indonesia, namun sudah sampai ke beberapa negara, bahkan sampai WHO (Badan Kesehatan Dunia), menarik bukan? Namun saat ini pemain usaha di sektor ini belum terlalu banyak.
Tanaman pinang ini memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari – hari. Salah satunya bisa dijadikan sebagai ramuan obat – obatan. Biji pinang ini sendiri bisa digunakan untuk obat sakit gigi, gusi, flu, obat cacing, gangguan pencernaan, nyeri haid, difteri, luka, menghentikan pendarahan, sariawan, dan masih banyak lainnya. Dan tanaman biji pinang ini termasuk ke dalam daftar prioritas penyusun ramuan obat WHO (World Health Organization). Selain itu juga biji pinang ini pun dimanfaatkan oleh negara mesir dan India untuk obat – obatan selama ribuan tahun sebelum masehi. Selain obat – obatan biji pinang juga dimanfaatkan di dunia industri, seperti untuk pewarna kain dan obat, dan juga bisa untuk bahan makanan.
Dengan semua manfaat dan fungsi dari pinang, tidak heran kalau permintaan pinang sangatlah tinggi. Harga jual pinang yang terbilang sangat ekonomis, membuat permintaan pinang di pasaran sangatlah menjanjikan dan menguntungkan.
Lalu Bagaimana pembudidayaan pinang sendiri? Untuk memulai pembudidayaan pinang ini bisa dikatakan tidaklah terlalu sulit, dan juga tidak membutuhkan teknik yang khusus. Apabila anda memiliki sebuah lahan yang kosong maka anda bisa memanfaatkannya untuk memulai usaha budidaya pinang ini.
Keuntungan dari usaha budidaya pinangnya pun tidaklah kecil, saat ini banyak perusahaan – perusahaan besar yang membutuhkan pasokan pinang dalam jumlah yang besar, baik perusahaan dalam negeri maupun luar negeri.
Memulai Usaha Budidaya Pinang
Untuk memulai usaha di sektor perkebunan salah satunya budidaya pinang ini tidaklah terlalu sulit. Anda bisa memulai nya dengan modal yang kecil, karena tanaman pinang ini bisa hidup di hampir semua iklim yang ada di Indonesia. Dan juga anda bisa mulai di lahan yang kecil atau pekarangan rumah anda.
Peralatan di dalam usaha budidaya pinang ini juga tidak terlalu sulit, anda bisa menyiapkan bibit pinang khususnya bibit pinang varietas unggul contohnya bibit pinang betara asal jambi, untuk info bibit pinang bisa menghubungi kami dengan meng-klik link ini atau Telepon/WA/SMS ke 0852 8967 4014 (Fahmi). Lalu juga siapkan lahan, cangkul, golok dan sabit, gerobak dorong, keranjang untuk panen pinang, timbangan, pompa air, selang air, gunting, dan timba.
 |
| Biji pinang kering siap ekspor |
Untuk pemasarannya sendiri anda bisa menjualnya ke pengepul yang ada di daerah sekitar kebun Anda berada.. Atau anda bisa langsung memasarkan ke pelaku bisnis yang menggunakan pinang sebagai bahan dari produknya, seperti gudang gudang ekspor yang ada di Medan, Padang, Jambi, Lampung, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pontianak
Bagaimana? Tertarik untuk usaha budidaya pinang?