Pohon Pinang kini menjadi salah satu pohon yang banyak dipilih untuk dibudidaya. Ini karena Pinang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia sendiri. Banyak yang tertarik untuk mulai membudidayakan pohon ini.
Lalu bagaimana cara budidaya Pohon Pinang yang baik? Produksi Pinang yang berhasil bisa didapatkan dari cara pembudidayaannya yang baik. Berikut ini beberapa yang perlu diperhatikan dalam budidaya Pohon Pinang.
Cara Budidaya Pohon Pinang
1. Siapkan jumlah benih lebih 25% dari yang dibutuhkan dalam setiap hektar areal tanam
2. Perhatikan kriteria buah Pinang,
- ambil buah yang berukuran besar, supaya nanti hasilnya juga besar,
- berat buah yakni 60 buah/kg atau 35 g/butir,
- ambil pohon yang sudah berumur lebih dari 10 tahun dan sudah berproduksi secara stabil selama 25 tahun,
- buah harus matang, tandanya warna buah oranye atau sudah berumur kurang lebih 12 bulan,
- buah dari pohon yang sehat, tanpa hama
3. Persiapan lahan, lakukan persemaian terlebih dahulu sebelum mengecambahi biji, caranya adalah,
- persemaian harus subur dan jauh daru gangguan orang, ternak, dan lainnya,
- lahan bersih dari rumput dan harus gembur,
- buat bedengan memanjang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan
4. Perkecambahan,
- buah Pinang yang tersedia disusun pada bedengan dengan porsi horizontal, susun dengan rapat supaya bedengan maksimal,
- tutup buah tadi dengan tanah berpasir,
- beri naungan pada bedengan supaya tanah tetap gembur atau lembab, dan tidak terkena sinar matahari secara langsung
- beri pagar pada bedengan supaya terhindar dari gangguan
5. Pembibitan, dari langkah sebelumnya perkecambahan akan berlangsung 1,5 bulan hingga 3 bulan. Berikutnya buah akan dipindahkan ke polybag dengan 2 cara.
- Gunakan polybag dengan ukuran 25cm x 25cm atau volume 1 kg dan lubangi bagian bawahnya, isi ¾ dengan tanah dan padatkan, tanah biji dengan kedalaman 4cm atau rata dengan tanah, beri bedengan dengan daun Kelapa atau Alang-alang dengan tinggi 2,5m. Kurangi naungan setelah 2 bulan, hingga 5 bulan. Lakukan perawatan secara teratur hingga tahap kedua.
- Pindahkan bibit pada polybag ukuran 40cm x 50cm, dan beri jarak 30cm x 30cm dari polybag lain. Isi polybag dengan 2/3 tanah dengan komponen 50% kompos plus dan 50% tanah biasa. Padatkan tanah di polybag kedua ini, dan pastikan pangkal batang bibit tepat di permukaan polybag. Lakukan pemupukan dengan pupuk NPK dengan dosisi 20g/polybag, pastikan lokasi pembibitan jauh dari berbagai gangguan, dan dekat dengan sumber air. Tahap ini bisa dilakukan selama 12 bulan, lakukan penyeleksian sebelum dipindahkan ke tanah lapang.
Bibit Pinang Siap Dipindakan ke Lahan |
Baca Juga :
Tips Memilih Bibit Pinang Unggul
Mengenal Pinang Betara, Varietas Pinang Unggul dari Jambi
6. Persiapan lahan penanaman, dimulai dari pembukaan lahan yang bisa dilakukan jika tanah berupa hutan semak, kemudian penentuan jarak tanak yang umumnya 2,7m x 2,7m. lanjutkan dengan pembuatan lubang tanam dengan ukuran 50cm x 50cm x 50cm (buat lubang ini 1 bulan sebelum penanaman supaya sudah terkena sinar matahari langsung).
7. Sistem penanaman. Anda bisa lakukan dengan dua cara yakni penanaman dengan sistem Monokultur (hanya satu tanaman yang menghasilkan) atau penanaman dengan sistem Tumpang Sari (Petani bisa menanam tanaman lain sebagai pendamping Pohon Pinang, seperti Jagung dan Kacang-kacangan).
8. Dan yang terakhir adalah dengan memperhatikan pemeliharaan tanaman berupa penyulaman pada tanaman yang mati atau rusak, pemupukan yang dilakukan 2 kali selama 1 tahun, penyiangan gulma, dan pengairan.
Demikian beberapa hal hal yang perlu tentang cara budidaya pohon pinang, jika Anda ingin berkonsultasi mengenai penanaman pinang, Anda bisa menghubugi 0852 8967 4014 (FAHMI) melaui WA/SMS/Telepon. Terima kasih