PINANG, KOMODITAS EKPOR UNGGULAN DARI INDONESIA

Gudang Eksportir Pinang di Jambi


Ekspor Pinang – Pinang atau yang biasa disebut jambe di beberapa daerah merupakan salah satu tanaman jenis palma yang tumbuh didaerah Pasifik, Asia, dan Afrika bagian timur. Di Indonesia mulai banyak dikembangkan sebagai kamoditas perkebunan di Aceh, Jambi, Riau, hingga ke Kalimantan.

Di dunia kesehatan, pinang digunakan sebagai obat beragam penyakit, mulai dari kanker, diare, cacingan hingga masalah kesehatan reproduksi sehingga pinang sangat laku untuk diperdagangkan.

Pemanfaatan pohon pinang saat ini sudah beragam, mulai ditanam sebagai pohon hias, batang pinang tua bisa digunakan sebagai bahan perkakas, pelepah pinang atau upih digunakan sebagai wadah makanan dibeberapa negara, seperi India. Sedangkan biji pinang dikeringkan untuk diperdagangkan dipasar domestik maupun ekspor.

Food Agriculture Organization mencatat produksi pinang Indonesia untuk diekspor pada tahun 2014 mencapai 46.900 Metrik Ton, dan terus bertambah setiap tahunnya. Selain itu, kulit pinang juga mulai diperdagangankan untuk kebutuhan bahan baku produk herbal di luar negeri. Sebagai catatan, penulis pernah mengirim kulit pinang kering ke Republik Rakyat Tiongkok.

Pinang dengan nama dagang Betel Nut dan memiliki Harmonized Code (HS) 080280 dari Indonesia sangat diminati oleh banyak negara importir pinang seperti India, Pakistan, Bangladesh, Thailand, Myanmar, Nepal, Tiongkok, Saudi Arabia hingga Inggris. Di pasar Inggris, pinang indonesia bisa bersaing dengan pinang yang diproduksi oleh Thailand. Ini membuktikan secara kualitas, pinang Indonesia sudah sampai ditahap kualitas unggul.

Di negara importir ini, mengkonsumsi pinang merupakan kebiasaan dan bagian dari budaya yang diwariskan secara turun menurun. Sebagian biji pinang juga diolah lagi menjadi permen, makanan kecil dan campuran obat obat herbal dan makanan.

Baca Juga
Analisa Panen Pinang Dalam Satu Hektar
Investasi Kebun Pinang Yang Semakin Menjanjikan Tahun Ini

Permintaan pinang untuk pasar India dan negara sekitarnya rata – rata 500 kontainer atau 13.500 Metrik Ton setiap bulannya. Dari total kebutuhan itu, Indonesia baru bisa menyuplai sekitar 5.400 Metrik Ton per bulannya. Harga jual pinang kering di negara importir ini mencapai Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilonya.

Pengolahan pinang yang banyak diproduksi di Indonesia adalah pinang belah kering dan pinang bulat utuh kering. Selain itu pinang iris koin, pinang rebus dan pinang muda mulai dilirik untuk pasar ekspor yang spesifik.

Petani membelah pinang sebelum dijemur

Dengan menjadikan pinang sebagai komoditas ekspor unggulan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani disaat tidak stabilnya harga karet dan sawit saat ini. Selain itu budidaya pinang yang tergolong murah dan pegolahan yang mudah, banyak petani yang mulai melirik pinang sebagai alternatif komoditas perkebunan. Diharapkan kedepannya, dengan potensi pinang yang punya nilai jual dan permintaan pasar ekspor lumayan tinggi, budidaya pinang bisa dilakukan lebih intensif serta pegolahan pasca panen lebih baik.

Jika teman teman petani ada yang ingin berkonsultasi mengenai budidaya pinang, cara menanam pinang atau membutuhkan bibit pinang unggul, bisa menghubungi 0852 8967 4014 (Fahmi).

Terima kasih dan salam sukses petani Indonesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hallo Boss...
Mau pesan bibit pinang unggul berkualitas?