Tanaman Pinang adalah salah satu tanaman tropis yang cukup popular di Indonesia. Secara geografis, keberadaan tanaman ini tersebar diseluruh Asia Selatan dan Asia Tenggara. Salah satu jenis pohon Pinang varieties unggul dari Indonesia adalah Pinang Betara.
Permintaan luar negeri yang semakin meningkat akan buah Pinang, membuat banyak petani yang mencoba membudidayakan pohon yang kaya manfaat ini. Lalu, bagaimana caranya supaya pohon Pinang dapat berbuah dengan lebat? Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara budidaya Pinang yang baik agar pohon pinang berbuah lebat.
Cara Agar Buah Pinang Berbuah Lebat
Pertama, Siapkan jumlah benih yang dibutuhkan dalam setiap hektar areal tanam dan tambah 25%, untuk mengantisipasi terjadinya beberapa bibit yang mungkin gagal. Untuk kriteria buah sendiri bisa ambil buah yang berukuran besar, dengan berat buah yakni 30 – 40 buah/kg atau 35 g/butir. Usahakan untuk mengambil pohon yang sudah berumur lebih dari 10 tahun, dan sudah berproduksi secara stabil selama 25 tahun. Tentunya buah harus matang, tandanya warna buah oranye, dan pastikan buah dari pohon yang sehat, tanpa hama.
Kedua, persiapkan lahan. persemaian harus subur dan jauh dari berbagai macam gangguan. Bersihkan lahan dari rumput dan buat lahan supaya gembur atau lembab. Kemudian, buat bedengan memanjang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pada lahan.
Ketiga, Perkecambahan. Buah Pinang yang tersedia disusun dengan rapat pada bedengan dengan porsi horizontal, lalu tutup buah dengan tanah berpasir, dan beri naungan pada bedengan supaya tanah tetap gembur atau lembab. Usahakan supaya tanah tidak terkena sinar matahari secara langsung. Perkecambahan ini akan berlangsung 1,5 – 3 bulan.
Keempat, Pembibitan. Berikutnya, buah akan dipindahkan ke polybag dengan 2 proses. Yang pertama, pindahkan pada polybag berukuran 25cm x 25cm dan lubangi bagian bawahnya, isi ¾ dengan tanah dan padatkan, tanam biji dengan kedalaman 4cm.
Lalu, beri bedengan dengan daun kelapa atau alang-alang dengan tinggi 2,5m dan kurangi naungan setelah 2 – 5 bulan, proses kedua, pindahkan bibit pada polybag ukuran 40cm x 50cm, dan beri jarak antar polybag 30cm x 30cm. Isi polybag dengan 2/3 tanah dengan isi 50% kompos plus dan 50% tanah biasa.
Tanam bibit, dan pastikan pangkal batang bibit tepat di permukaan polybag. Lakukan pemupukan dengan pupuk NPK dengan dosisi 20g/polybag, tahap ini membutuhkan waktu 2 bulan, untuk diseleksi dan dipindahkan ke tanah lapang.
Kelima, Persiapan lahan penanaman, tentukan jarak tanah sekitar 2,7m x 2,7m. lalu, buat lubang tanam dengan ukuran 50cm x 50cm x 50cm (buat lubang ini 1 bulan sebelum penanaman supaya sudah terkena sinar matahari langsung.
Keenam, lakukan Sistem penanaman. Ada dua sistem yang bisa anda lakukan, yakni penanaman dengan sistem Monokultur yakni hanya satu tanaman yang akan menghasilkan dalam hal ini pohon pinang. Atau penanaman dengan sistem Tumpang Sari yaitu petani dapat menanam tanaman lain sebagai pendamping pohon Pinang seperti jagung dan kacang-kacangan supaya bisa mendapatkan untung lebih.
Baca Juga :
Tips Menyemaikan Bibit Pinang Unggul
Jenis Pohon Pinang Unggul Yang Harus Diketahui
Dan yang terakhir adalah dengan meperhatikan pemeliharaan tanaman. Mulai dari dilakukannya, penyulaman pada tanaman yang mati atau rusak, lalu pemupukan yang dilakukan 2 kali selama 1 tahun, penyiangan gulma, dan pengairan.
Pemeliharaan tanaman ini harus selalu diperhatikan, supaya pohon Pinang dapat berbuah tepat waktu dan berbuah lebat seperti yang diinginkan. Normalnya, pohon Pinang akan menghasilkan panen 800 – 1000 Kg per hektar dalam satu bulan. Dan masa produktif hingga 25 tahun.