Potensi Bisnis Budidaya Pinang Betara. Awalnya, pinang dibudidayakan di Asia Selatan dan daerah Asia Pasifik. Antara lain: India, Pakistan, Bangladesh, hingga negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Selama ratusan tahun, masyarakat Asia menggunakan buah pinang sebagai bagian dari tradisi mengunyah sirih dan pinang. Baru beberapa tahun belakangan ini petani mulai melirik potensi bisnis budidaya pinang betara sebagai prospek besar
Diperkirakan oleh WHO (World Health Organization), ada sekitar 600 juta orang yang memakai buah pinang sebagai bahan obat-obatan dan bagian budaya. Tidak heran jika kemudian hasil produksi pinang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Negara penghasil pinang terbesar di dunia masih dipegang oleh India. Kedua berikutnya adalah Negeri Tirai Bambu, Cina.
Herannya, meskipun menjadi penghasil pinang terbesar seantero planet, India masih saja mengimpor pinang asal Indonesia. Selain jumlah permintaan pinang yang terus meningkat, kualitas pinang dari Indonesia juga layak diacungi jempol.
Komoditi Ekspor asal Indonesia yang Prospektif
Bernama ilmiah Areca Catechu, tanaman pinang di Indonesia berkembang pesat dan dapat tumbuh secara alami dengan mudah. Petani berhasil membudidayakan jenis pinang betara yang unggul dengan kualitas terbaik dan prospektif. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, buah pinang merupakan salah satu komoditi ekspor taraf Internasional yang dikirim ke negara – negara di Asia Selatan. Misalnya, Nepal, Bangladesh, Pakistan, India, serta negara jiran di Asia Tenggara.
Sejalan dengan hal itu, menurut pakar kesehatan, pinang merupakan tanaman berkhasiat yang manjur bagi kesehatan. Sehingga, pinang betara sebagai tanaman pinang unggulan banyak dibudidayakan oleh para petani di Pulau Sumatera.
Pinang tersebut akan dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian, dijadikan bahan baku obat-obatan (minuman herbal), bahan dasar kosmetik/ produk kecantikan, serta menjadi pewarna untuk kain atau tekstil. Banyak juga yang menjadikan pinang sebagai bahan baku makanan atau produk konsumsi lainnya. Ini menjadikan potensi bisnis budidaya pinang betara sebagai harapan petani di Indonesia
Cara Panen Pinang Betara Agar Omset Berlimpah
Kabar baiknya, pinang betara adalah tanaman yang sangat mudah dalam perawatan dan proses budidaya. Petani dapat membudidayakan di lahan sempit, dengan perkiraan omset mampu mencapai 10 juta per bulan. Ini membuat potensi bisnis budidaya pinang betara menjadi berlimpah, apalagi ditambah dengan biaya perawatannya sangat murah.
Ketika kulit luar pinang terlihat kuning cerah atau oranye, pinang betara dapat segera dipanen. Sebab, jika tidak segera dipanen, dapat mengakibatkan pinang betara menjadi cepat busuk atau berjamur dan menjadi sarang ulat. Biasanya, untuk memetik pinang, petani dapat menggunakan galah yang diberi golok atau sabit di bagian ujung galah. Atau, terkadang pinang juga dibiarkan saja matang dan jatuh dengan sendirinya ke tanah.
Baca Juga : Proses Panen Buah Pinang Betara Prospek Budidaya Pinang di Indonesia
Selanjutnya, pinang tersebut dikumpulkan dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari secara langsung. Proses penjemuran pinang betara membutuhkan waktu sekitar 10 – 15 hari, bergantung pada kondisi iklim atau cuaca yang sedang berlangsung.
Setelah dirasa cukup kering, pinang akan dikupas memakai alat mesin pengupas pinang khusus. Nah, biji pinang yang sudah dikupas ini kemudian dijemur lagi dalam rentang waktu 1-2 hari. Barulah kemudian siap dijual ke distributor atau pengepul.
Berapa Estimasi Potensi Bisnis Profit Pinang Betara?
Untuk mengetahui potensi bisnis budidaya pinang betara kita akan menjabarkannya sesuai kondisi saat ini. Di pasaran saat ini , dapat dijumpai harga pinang kisaran Rp 13.000 – Rp 15.000.
Sehingga, dapat diperkirakan potensi profit bisnis pinang betara dalam 1 ha, adalah sebagai berikut:
- 1 ha = semisal kisaran 1.100 pohon pinang betara yang berhasil dibudidayakan.
- 1 pohon menghasilkan = 1 kg biji pinang kering/ bulan (estimasi rata-rata).
Selama satu tahun, ada masa trek 4 bulan. Sehingga, hanya sisa 8 bulan yang dihitung.
Maka, perhitungannya:
1100 pohon x 1 kg x 8 bulan x Rp 14.000 (harga rata-rata tahun 2022) = Rp 123.200.000 per tahun
Atau,
Sekitar Rp 10.266.000 per bulan ( Rp 10 jutaan per bulan).
Harga pinang basah dan pinang kering memang jauh berbeda. Di pasaran, harga buah pinang basah rata-rata mulai dari Rp 2.000 – Rp 3.000 per kilo gram. Sementara, pinang kering relatif jauh lebih mahal, yaitu mulai dari Rp 13.000 sampai Rp 15.000. Per tahun, pinang dapat berbuah maksimal selama 8 bulan.
Dimana Mendapatkan Bibit Pinang Betara Unggulan?
Bagaimana, keuntungan dari potensi bisnis budidaya pinang betara sungguh lumayan, kan? Kapan lagi, Anda bisa mendapatkan profit per bulan hingga puluhan juta rupiah dengan hanya menanam pinang betara yang sangat mudah proses budidaya dan perawatannya.
Pastikan Anda hanya memilih bibit pinang betara unggul hanya dari bibitpinangunggul.com. Dinaungi oleh unit usaha pembibitan pinang unggul Lentera Mantang, sebagai supplier bibit pinang terpercaya sejak 2014 di Jambi. Lentera Mantang telah sukses mengekspor pinang hingga ke Arab Saudi, Pakistan, Bangladesh, Myanmar, Thailand, dan negara-negara seluruh Asia.
Kini, kami juga menyediakan bibit pinang betara unggul untuk membantu jutaan petani di Indonesia agar semakin sukses dengan budidaya pinang betara. Yuk, jangan hanya bengong liat kesuksesan petani pinang betara lainnya, sekarang giliran Anda!! Segera klik CS kami via wa.me/6285289674014 untuk order bibit pinang betara atau info detail lainnya.